DIARYKU #3
Nama : Aprita Nur Rachma
NIM :
18413241025
Prodi : Pendidikan Sosiologi A
"Menjaga Sikap"
Sesuatu yang
selalu melekat pada diriku. Kapan pun dan di manapun aku berada ia selalu
mengikuti. Tidak sedetik pun aku dapat lepas darinya. Bahkan ketika nanti raga ini
sudah mati pun, ia akan tertancap pada gundukan tanah yang berada di atas jasadku.
Sesuatu itu adalah identitasku. Identitas sebagai seorang manusia yang diberi
nama oleh ayah ibuku sejak aku lahir ke dunia, sebagai makhluk bumi, dan
sebagai warga negara di negara yang aku tempati. Itu baru beberapa yang kasat
mata. Sedangkan identitas sebagai umat agama yang ku yakini akan tampak
bersamaan dengan pakaian yang aku kenakan, sebagai mahasiswa UNY akan tampak
melalui jas almamater dan ijazahku nanti, sebagai mahasiswa sosiologi akan
tampak melalui korsa coklat kebanggaan kami. Semua itu selalu ku bawa kemana
pun pergiku.
Ketika aku melakukan sesuatu yang membanggakan, identitas yang ku
punya akan ikut mendapat dampak baiknya walaupun sedikit. Sebaliknya, ketika
suatu hari aku berbuat menyimpang, nama baik identitas yang ku punya pun akan
ikut tercoreng dan pasti akan jauh lebih disoroti daripada dampak baik yang
pernah ku berikan. Ya, hidup terkadang memang tidak adil, tapi Tuhan tak pernah
tak adil.
Contoh sederhananya, ketika aku berangkat menuju kampus dengan
mengenakan jas almamater UNY. Secara otomatis, selama berada di perjalanan
orang akan ‘memandangku’ sebagai mahasiswa UNY. Dimana ketika secara sengaja
atau tidak, aku melanggar peraturan lalu lintas, orang akan mengecap bahwa
mahasiswa UNY tidak taat berlalu lintas, suka melanggar peraturan, dan berbagai
stigma lain. Itu pertama. Kedua, dengan hijab yang aku pakai, agamaku akan ikut
dipandang negatif oleh umat agama lain yang melihat ketika aku melanggar
peraturan lalu lintas. “Berhijab, tapi kok suka melanggar aturan” dan
sebagainya.
Ini menjadi tantangan untukku agar selalu menjaga sikap dan
perilaku kapan pun dan di manapun aku berada. Karena perbuatanku akan membawa
dampak bagi identitas yang ku miliki. Pelajaran ini aku petik dari nasihat
kakak mentor di organisasi kampus yang aku ikuti.
Komentar
Posting Komentar